THEMIS, Dewi Keadilan dalam mitologi Romawi dikenal sebagai simbol universal lembaga peradilan di dunia. Digambarkan membawa timbangan dengan mata tertutup dan sebilah pedang bermata dua nan tajam, hakim dan pula lembaga kehakiman dituntut bertindak seperti sang Dewi: memutus perkara yang dihadapkan padanya dengan sebenar-benar dan seadil-adilnya tanpa memandang pihak-pihak yang berperkara.
Hanya dengan ketidakberpihakanlah putusan hakim akan dihormati dan diterima, kendati putusannya bisa jadi tidak selalu memenuhi harapan para pihak yang bersengketa. Pengadilan imparsial akan menjadi
lembaga pengakhir sengketa yang berwibawa, yang putusannya ditaati, bahkan menjadi hukum baru (yurisprudensi) yang akan diikuti oleh hakim lain atau masyarakat manakala menghadapi permasalahan yang sama.