"PRAKATA REDAKSI"

Salam Alumnus,

Selamat Tahun Baru 2015

VIVA UNSOED





"VIRUS ENTREPRENEUR"


Inilah virus yang terkenal berbahaya itu. Berbahaya namun diinginkan banyak orang, karena pada kenyataannya, banyak yang ingin ikut ketularan.
“Memang aneh, orang kok minta ditulari virus”
Kalau kuliah nomor satu bisa membuat Anda berhati besar, tenang dan berpikir positip, virus ini akan merubah Anda menjadi sebaliknya. Indikasi tertular adalah mata sering terbelalak, nafas terengah-engah, sulit tidur, semangat menggebu-gebu “nggak sabaran”
Oleh karena itu, agar balance, saya selalu minta Anda menjiwai terlebih dahulu kuliah nomor satu: “Selalu Bersyukur, Selalu Berpikir Positip dan Dzikir Hati”, saat dimana kemampuan intuisi dan kreatip Anda sudah hidup.
Jadi, dengan bekal itu, Anda akan mendapatkan manfaat maksimum dalam mempraktekkan virus ini. Hasilnya nanti, saya jamin, eeenak tenaaan!!!
Pokoknya, suasana hati anda yang sekarang ini sudah sudah tenang sebagai hasil kuliah nomor satu, sekarang kita acak-acak lagi dengan kuliah nomor 2, virus entrepreneur. Kuncinya, waktu kita telan virus entrepreneur itu, kita selalu mendampinginya dengan kuliah nomor satu. Mudah kan?
Bacanya sampai tuntas, agar lengkap menangkap maknanya.
Selengkapnya...

"Bangkitkan Jiwa Entrepreneur Anda"


Kalau di supermarket dijual dalam kemasan kaleng “Jus Pembangkit Jiwa Entrepreneur”, yang mampu membuat anda memiliki beberapa kemampuan luar biasa, selalu memiliki sudut pandang positip, intuisi terbuka, kreatip, pandai membuat keputusan pintar, semangat dan energi yang tidak ada habisnya, seperti orang Jakarta bilang “kagak ada matinye”, tambahan lagi wajah selalu berseri-seri, maka saya yakin sekali bahwa anda pasti akan berbondong-bondong membelinya, bahkan memborong Jus kalengan seperti itu, buat persediaan selamanya. Ya nggak?
Selengkapnya...

"MAAF-MEMAAFKAN" Oleh Kang Tani


Mulai hari Rabu tanggal 8 September 2010 M atau 28 Ramadhan 1431 H, telepon selulerku mulai dibanjiri sms ucapan hari Raya Idhul Fitri yang dibarengi ucapan permintaan ‘maaf lahir batin’. Mereka para sahabat, teman sejawat, mahasiswa, mungkin tidak mau ketinggalan menyampaikan sebelum hari H Idhul  Fitri yang jatuh hari Jum’at tanggal 10 September 2010, dan itu menurut saya tidak ada salahnya karena dalam ucapan mereka juga ada kata-kata ‘menjelang kumandang suara takbir’ atau ‘menjelang hari fitri’ baru diikuti ucapan lainnya. Bisa jadi mereka memiliki banyak yang harus dikirimi ucapan sehingga perlu memulainya lebih awal. Ucapan itu makin bertambah jumlahnya malam hari ketika kumandang gema takbir terdengar di mana-mana, keesokan harinya ketika hari lebaran, lalu berkurang setelah itu. Saya yakin di telepon seluler anda juga demikian, pun demikian terjadi di berbagai fitur internet seperti facebook, twitter, ym, semua bicara ucapan selamat hari lebaran dan permintaan maaf. 

Selengkapnya...

"Balung Rusak" Oleh Agus Bod

Dari kiri : Agus Sunaryanto, Brenk's, Gus bod

Pagi itu, 13 September 2010, masih dalam suasana Silahturahmi dan Halal Bilhalal, Saya menerima telepon yang cukup mengejutkan dari Cak Brenk's alumni FH Unsoed 1986,  karena telepon kali ini tidak hanya sekedar ber ha ha he he  atau berdiskusi mengenai "blog alumni unsoed jatim"  seperti biasanya, tapi ternyata  Mas Brenk’s sekarang sedang berada di Surabaya dalam rangka ”Safari Lebaran” tepatnya di rumah saudaranya di daerah  Pandegiling , dan eloknya pula sore itu Mas Brenk’s telah merencanakan suatu pertemuan dengan menghubungi beberapa sahabat alumnus yang dulu pernah jadi anggota Kamasurya (Keluarga Mahasiswa Asal Surabaya di Purwokerto), namun sayangnya dari beberapa sahabat yang beliau hubungi  sebagian besar sedang mudik lebaran sehingga tidak berada di Surabaya.

Selengkapnya...

GRENDENG in MEMORIAM Oleh Agus Brenk

Suasana jl. Cendrawasih, Grendeng saat ini

Pukul sepuluh malam, 7 September 2010 dari arah Jakarta aku memasuki Purwokerto, laksana duapuluh tahun yang lalu pelan-pelan kumulai menyisiri jalan Jenderal Soedirman, alun-alun, Kebondalem dan akhirnya masuk ke Jl. Prof Boenyamin menuju arah Grendeng . Ada tersirat kenangan-kenangan yang menggodaku waktu kucoba perhatikan sepanjang jalanan disekelilingku, banyak yang berubah dan hampir tak kupercayai kalau inilah jalanan kota pelajarku , kota yang memberikan landasan disiplin ilmuku.
Selengkapnya...

Form Sumbangan Artikel, Konsultasi, Kritik & Saran Anda


Nama
Email
Judul
Artikel/Uraian
Image Verification
captcha
Masukkan Kode di Sebelah Ini:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]