"PRAKATA REDAKSI"

Salam Alumnus,

Selamat Tahun Baru 2015

VIVA UNSOED





GOLDEN LINING (Renungan Akhir Tahun 2010) Oleh Untung Santoso



Hitungan mundur menuju tahun baru kian dekat, bukan lagi hitungtan hari tetapi kini sudah dalam hitungan jam, menit, detik, bahkan bisa jadi pada saat and abaca tulisan ini kita sudah berada di tahun 2011 itu sendiri.  Seperti biasa pergeseran tahunbaru di mana-mana diwarnai oleh suasana pesta, hura-hura, kumpul-kumpul, pawai kendaraan, teriakan-teriakan, bunyi-bunyian terompet, petasan, nyala kembang api, lampu hias dan lain sebagainya ungkapan suka-ria. Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang tidak bisa menikmati perayaan itu, mereka tidak bergeming dengan keistemewaan tahun baru, bagi mereka pergeseran waktu sebagai hal biasa, hal yang sama saja dengan hari yang lainnya dan mereka harus tetap mengisi dengan aktivitas rutin mereka, kerja dan kerja serta harus siap menghadapi problema demi problema masyarakat miskin di kota.


Sesungguhnya fenomena pergeseran waktu saat kapanpun itu rasanya sama saja, setiap detik pergeseran waktu ada pergeseran kesempatan dan umur, kesempatan dan umur kita berkurang,  Pada pergeseran itu seloalu ada hal yang kita tinggalkan dan kita sebut sebagai  masa salu, dan ada saat di mana kita ‘eksis’ adalah masa kini yang nyata kita sedang jalani, serta masa yang akan kita hadapi yang kita sebut ‘masa depan’. Hitungan satu tahun  sebagai jeda waktu yang umurnya  12 bulan atau 365/6 hari memang btelah menjadi ukuran manusia dalam banyak hal, misalnya: umur, masa pertumbuhan, kerja, anggaran, program dan lain-lain. Sehingga pergeseran tahun sering menjadi ajang evaluasi, ungkapan kegembiraan, pesta, termasuk kegiatan hura-hura.

Bagi orang tertentu pergeseran tahun sering juga dijadikan ajang kontemplatif, perenungan diri untuk melakukan evaluasi apa yang telah dilakukan, dicapai di tahun yang lalu dan kemudian menggagas apa yang akan dilakukan di tahun yang akan datang. Menimbang terhadap prestasi-prestasi kerja yang dicapai lalu mengkomparasiokan dengan kegagalan, masalah yang tidak dapat teratasi, lalu mengurai sebab dan kemungkinan solusi ke depannya adalah model ‘pesta’ diri yang baik. Masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang adalah satu jalinan hidup yang tidak terpisahkan. Sesungguhnya masa lalu yang telah kita jalani adalah hadir untuk hidup masa kini dan masa datang yang lebih baik.

Guru spiritualku selalu mengajarkan kepadaku untuk memandang positif terhadap semua hal, termasuk kepada momentum pergeseran tahun. Pergeseran waktu adalah hal yang paling konsisten yang me3nyertai hidup, waktu berjalan tidak pernah terlambat dan tidak pernah lebih cepat. Ia bergerak dari detik ke detik dengan konsisten, ia tidak pernah terbujuk oleh tangis, rayuan, harta benda agar ia bergeser dari konsistensinya, baik untuk percepatan atau perlambatan. Waktu yang telah berlalu jelas telah banyak member pengalaman, pembelajaran, nasehat untuk seseorang bisa memperbaiki kehidupannya di masa kini dan masa yang akan datang. Asalkan mereka sadar akan kuncinya yaitu mau menjadikan masa lalu sebagai guru, dan hati kita terbuka untuk menyadari kekeliruan dan mau melahirkan semangat perubahan kea rah yang lebih baik.

Semangat berubah itu penting agar kehidupan di waktu yang akan datang menjadi lebih baik capaiannya di banding tahun yang lalu. Untuk berubah, mulailah dengan perubahan yang sederhana dan mudah dilakukan, minimal dana, misalnya: permudahlah kita untuk tersenyum, mau untuk berbagi dan bekerjasama dengan orang lain, tingkatkan solidaritas, belajar untuk menepati janji dan tidak mengecewakan orang lain, konsisten pada pikiran, kata-kata dan perbuatan, selalulah hidup sehat, tingkatkan daya usaha, teruslah berdoa dan beribadah, serta berusahalah untuk bersyukur. Dalam dunia kerja, senangilah pekerjaan, rubah semangat kerja, pola kerja, dari yang sebelumnya tidak terukur, tidak terevaluasi menjadi terukur  dan terevaluasi produktivitasnya.  

Jadikan momentum pergeseran waktu tahun 2010-2011 ini menjadi ‘Golden Lining’, sebuah garis yang bagi fotografer sebagai garis cemerlang yang membingkai obyek yang kita biding, sehingga tepat posisi, tepat moment sehingga dapat menghasilkan karya foto yang cemerlang dan berkualitas. Golden Lining adalah bingkai positif yang menjadi niat kita untuk mengisi tahun baru 2011 dengan berbagai rencana positif, ibarat lukisan ‘sang pelukis’ siap dengan torehan warna hidup yang cemerlang, indah kaya warna dan sedap dipandang mata oleh siapapun yang melihatnya. Buat kita orang Islam, Golden Lining bisa menjadi koreksi doa kita harian yang selalu minta petunjuk jalan lurus yang Engkau ridhoi, dan bukan jalannya orang-orang yang Engkai murkai. Golden Lining adalah jalan lurus cemerlang bercahaya, jalan keselamatan. Selamat tahun baru 2011 saudara-saudaraku, mari kita perbaiki kekurangan kita, kita raih perubahan positif bersama dari yang kita bisa.

Form Sumbangan Artikel, Konsultasi, Kritik & Saran Anda


Nama
Email
Judul
Artikel/Uraian
Image Verification
captcha
Masukkan Kode di Sebelah Ini:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]