"PRAKATA REDAKSI"

Salam Alumnus,

Selamat Tahun Baru 2015

VIVA UNSOED





"CUKUP" ITU BERAPA?




Ada Cerita inspiratif yang  mungkin bisa menjadi bahan
renungan  untuk Kita semua 

     Ada  seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak
terhingga banyaknya.  Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang  diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si  petani mengucapkan kata "cukup".

    Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk  menampung uang kaget itu.  Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya   untuk disimpan disana.


Kucuran uang terus mengalir sementara si petani masih saja sibuk mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. 
Masih kurang...! Dia menggali sebuah lubang besar untuk  menimbun emasnya. 

Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani  itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata  "cukup".

Teman Alumnus...kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali
adalah kata  "cukup".  Kapankah kita bisa berkata cukup?
Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa  dikatakan  sepadan dengan  kerja kerasnya.  Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan   perusahaannya masih dibawah  target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang
pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.


Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang
yang bisa mensyukuri nikmat Allah.

Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.
Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima,
bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia
membuat kita sulit berkata cukup.

Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini,
maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.


Belajarlah untuk berkata "Cukup"

Cara yang paling tepat untuk mengatakan "cukup" adalah dengan bersyukur, Semakin kita merasa "cukup" dan bersyukur maka kita akan lebih dekat dengan kebahagiaan dan jauh dari rasa kekurangan



Sumber: KASKUS

Form Sumbangan Artikel, Konsultasi, Kritik & Saran Anda


Nama
Email
Judul
Artikel/Uraian
Image Verification
captcha
Masukkan Kode di Sebelah Ini:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]