"PRAKATA REDAKSI"

Salam Alumnus,

Selamat Tahun Baru 2015

VIVA UNSOED





"Sebuah Refleksi" oleh Anonim



Dalam perjalanan hidup banyak kenyataan yang tidak seindah yang kita bayangkan di awal perjalanan hidup…!!

Dahulu Kita  membayangkan bahwa dengan lulus dari  perguruan tinggi ternama  dengan IP yang tinggi akan menjamin masa depan yang cerah…!!

Ternyata tidak semudah itu…!!!

Memang pada saat kita melamar kerja, kemungkinan besar kita akan dipanggil untuk menjalani proses penerimaan karyawan, karena pada umumnya kriteria rekrutmen untuk fresh graduate yang dilihat pada surat lamaran adalah : Lulusan mana dan berapa IP nya.

Dalam proses penerimaan itupun kendala sudah muncul, dimana Psiko Test dan wawancara yang menanyakan aktifitas2 selama perkuliahan.  Memang pada kenyataannya faktor soft skill seperti kepemimpinan, kemampuan bekerjasama dalam satu tim, kemampuan bersosialisasi dan hal2 lainnya menjadi persyaratan yang terkait penempatan karyawan.

Saya teringat, sewaktu kuliah dulu saya  punya teman yang pintar dan masuk tanpa tes (PMDK) diapun lulus dengan IP tinggi, tapi selama 2 tahun sejak lulus S1 tidak juga diterima kerja karena TIDAK PERNAH LULUS Psiko Test….!!!



Jadi pada saat kita diterima kerja di suatu Perusahaan adalah awal dari langkah kita di suatu “Medan Pertempuran” tanpa lagi ada penilaian anda lulusan mana dan IP berapa.

Dahulu saya pernah di salah satu  perusahaan konstruksi ternama, 2 direksi dan corporate secretary nya adalah lulusan perguruan tinggi yang saya belum pernah dengar keberadaannya, dan mereka membawahi ratusan karyawan lulusan ITB, ITS, UI dan perguruan tinggi ternama lainnya.

Pencapaian yang mereka capai murni hasil kerja keras mereka dan bukan berdasarkan kedekatan dengan pemilik atau hal2 lainnya.

Artinya bahwa latar belakang pendidikan  sudah tidak akan diukur lagi pada saat anda masuk “Medan Pertempuran”, hanya performance kerja kita yang dinilai untuk kesuksesan karier.

Teringat juga, dahulu teman2 saya yang pintar dan dulu menjadi “Mentor” bagi teman2 lainnya sehingga  selalu “ditempel” kiri kanannya pada saat kuis atau ujian, saat ini ternyata relatif kurang berhasil dibanding beberapa teman saya yang dulu malah "pecicilan", "bedigasan"...

Dari keseluruhan kenyataan yang saya temui dalam perjalanan hidup saya, maka  dapatlah saya simpulkan bahwa keberhasilan bukan hanya di dukung oleh kepintaran saja tapi juga perlunya hal2 sebagai berikut :

'Kemampuan Bersosialisasi'

Hal ini penting untuk membangun jejaring (network) kita.
Kemampuan ini harus dilatih sedini mungkin…., salah satunya ikuti aktifitas yang ada di sekolah dan di kampus, karena disitulah kita bisa banyak belajar untuk bergaul dengan bermacam2 karakter orang.

1. Harus mempunyai KEBERANIAN, antara lain keberanian untuk mengambil keputusan.
    Contoh : Kenapa teman saya yang pintar tidak berhasil dalam hidupnya, karena dia tidak pernah berani mengambil keputusan….!! Sehingga dia Berjalan di tempat…!!

2. Jangan Pernah Putus Asa, karena kegagalan demi kegagalan akan menempa kita menjadi  lebih kuat…!!
    Sekali  putus asa…., maka  akan sulit untuk melangkah maju…!!

3. Kemampuan Bersosialisasi
    Hal ini penting untuk membangun jejaring (network) anda.
    Kemampuan ini harus dilatih sedini mungkin…., salah satunya ikuti aktifitas yang ada di sekolah dan di kampus, karena disitulah anda bisa banyak belajar untuk bergaul dengan bermacam2 karakter orang.

4. Jujur dan jangan pernah mengingkari komitmen yang pernah kita buat terhadap orang lain.
    Hal ini penting untuk membangun “Trust” di jejaring (network) anda.

5. Kepercayaan Diri
    Kita harus percaya bahwa kita mampu….., baru kita bisa meyakinkan pada siapapun bahwa kita mampu.

6. Terus belajar….!! Karena tidak pernah ada batas bagi kita untuk memperluas pengetahuan dan wawasan.
    Artinya pada saat kita mempunyai pengetahuan dan wawasan sedikit lebih baik dari pesaing kita (baik di tempat kerja maupun dalam usaha) maka kita mempunyai kesempatan lebih besar untuk menang.

Sebenarnya hal2 tersebut di atas juga BERLAKU untuk keberhasilan kita sebagai ENTERPRENEUR.

Beda antara seorang yang berkarier di perusahaan dan Enterpreneur adalah kekuatan mental dalam ketahanan menanggung tingkat resiko yang dihadapi.

Bagi kita yang ingin jadi ENTERPRENEUR…., lengkapi diri kita dengan hal2 tersebut diatas, pahami seluruh resiko yang akan kita hadapi dalam usaha  dan siapkan mental untuk menerima resiko itu jika resiko itu BENAR2 TERJADI…..!!!

Jangan pernah menganggap MODAL (DANA) adalah segalanya untuk bisa menjadi ENTERPRENEUR.

Contoh paling gampang usaha yang relatif tanpa modal adalah sebagai Brooker…, bahasa kerennya sebagi perantara…!!!

Anda tahu…usaha sebagai supplier dan pedagang juga adalah usaha sebagai perantara bahkan konsep keagenan dengan system Fee Based juga merupakan usaha yang relatif bermodal kecil.

Ada teman saya usaha, hanya bermodal brosur untuk berdagang dan pada saat mendapat order dia menghubungkan sang manufacturer dengan pembelinya untuk transaksi itu dia mendapat Fee yang lumayan.

Dan satu lagi….!!! Jangan pernah MEMBATASI DIRI anda untuk menjadi ENTERPRENEUR hanya di suatu bidang karena latar belakang pendidikan kita….!!!

Contoh :
Kita sebagai lulusan Teknik Mesin….., kita TIDAK HARUS menjadi pengusaha di bidang Permesinan, tapi bisa saja  jadi Pengusaha Properti atau bahkan Pengusaha yang sukses di bidang Makanan/kuliner…..!!!

Mohon maaf, sama sekali tidak ada maksud saya menggurui tapi cerita saya ini semata2 hasil dari refleksi pengalaman hidup saya selama ini!!

Semoga bermanfaat bagi rekan2 sekalian…….TETAP SEMANGAT….!!!!

Form Sumbangan Artikel, Konsultasi, Kritik & Saran Anda


Nama
Email
Judul
Artikel/Uraian
Image Verification
captcha
Masukkan Kode di Sebelah Ini:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]